
Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Johari Mustawan, menyoroti rendahnya pendapatan RS Eka Candrarini (RSEC) yang jauh dari target. Dalam rapat evaluasi triwulan bersama manajemen RSEC, Johari menegaskan perlunya re-feasibility study dan peninjauan ulang target pendapatan rumah sakit.
"Kami menemukan target pendapatan yang ditetapkan Pemkot terhadap RS Eka Candrarini tidak realistis. Di triwulan ini capaian pendapatan bahkan belum mencapai 1 persen dari target Rp105 miliar. Ini jelas butuh evaluasi menyeluruh," ujar Johari, Rabu (4/6/2025).
Menurut Johari, RSEC perlu segera melakukan re-feasibility study untuk mengetahui ulang kapan rumah sakit ini bisa mencapai titik impas (break even point) dan bagaimana indikator kinerja utama (KPI) disusun secara terukur dan rasional.
“Target harus spesifik, measurable, achievable, relevant, dan time bound (SMART). Kalau tidak, sulit mengukur progres dan menyusun kebijakan anggaran yang tepat,” jelasnya
Ia juga menekankan pentingnya menghitung secara rinci komponen fixed cost dan variable cost agar manajemen rumah sakit tahu berapa pendapatan minimal yang harus dicapai agar tidak terus membebani APBD.
“Kalau tidak dikendalikan, rumah sakit ini akan menjadi beban berkepanjangan bagi keuangan daerah,” tegasnya.
Johari juga mengungkapkan bahwa hingga kini masih banyak alat penunjang layanan yang belum tersedia, padahal seharusnya sudah menjadi prioritas sejak awal.
“Saya mendengar informasi alat-alat penunjang belum lengkap. Padahal untuk rumah sakit yang mengklaim layanan ibu dan anak, seharusnya sudah punya subspesialis dan peralatan pendukung. Ini perlu ditindaklanjuti,” kata dia.
Ia mengakui bahwa manajemen RSEC saat ini masih memerlukan arahan strategis yang jelas. Karena itu, ia meminta agar segera disusun rencana strategis bisnis lima tahunan dan RBA (rencana bisnis anggaran) tahunan untuk memperjelas arah pengembangan rumah sakit.
Saat ditanya apakah RSEC lahir secara prematur, Johari menjawab diplomatis. “Itu tergantung sudut pandang. Tapi karena rumah sakit ini sudah ada, yang paling penting sekarang adalah bagaimana memaksimalkannya agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan mandiri secara pendapatan.”
sumber: nawacitapost.com, 5 Juni 2025