
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKS, Johari Mustawan, menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan lansia dengan menghadiri kegiatan senam massal dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 1.000 lansia se-Kecamatan Dukuh Pakis. Kegiatan ini digelar pekan lalu di Lagoon Avenue Mall Sungkono, Surabaya, berkolaborasi dengan RS Wiyung Sejahtera dan Klinik Global Sejahtera Abada.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bapemkesra Surabaya Arif Budiarto, Camat Dukuh Pakis Anita, para lurah se-Kecamatan Dukuh Pakis, Ketua Tim Penggerak PKK, para ketua komunitas lansia, Koordinator Sosial Humaniora (KSH), serta tenaga medis dari Puskesmas Dukuh Kupang yang turut memantau jalannya pemeriksaan.
Mengawali sambutannya, Johari—yang akrab disapa Bang Jo—mengutip sabda Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa memuliakan orang tua di negerinya, maka sesungguhnya dia sedang memuliakan rakyatnya.” Menurut Bang Jo, ungkapan tersebut menggambarkan betapa pentingnya perhatian pemerintah terhadap lansia sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan manusia. Hal itu ia sampaikan dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/5/2025).
Bang Jo mengungkapkan, berdasarkan data Bapedalitbang Kota Surabaya, angka harapan hidup warga Surabaya telah mencapai 76,02 tahun pada 2024. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata provinsi Jawa Timur (75,07 tahun) dan nasional (74,15 tahun). Namun Indonesia, kata Johari, masih berada di peringkat keenam di Asia Tenggara, tertinggal dari Singapura (83,86 tahun) dan Malaysia (76,82 tahun).
“Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045, maka Surabaya harus menjadi pelopor dalam peningkatan kualitas hidup lansia. Target kita adalah mencapai angka harapan hidup 85 tahun. Lansia berusia 60 tahun ke atas masih sangat produktif dan mampu berkontribusi secara aktif dalam pembangunan kota,” tegasnya.
Ia juga mengutip hasil survei Harris Poll bersama Harvard IQSS yang menyebut bahwa banyak orang, terutama di negara maju, lebih takut menghadapi penuaan dan penurunan fungsi tubuh ketimbang kematian itu sendiri. Oleh karena itu, perhatian terhadap kesehatan fisik dan mental lansia menjadi penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan sejahtera.
Sebagai anggota Komisi D yang membidangi kesejahteraan rakyat, Johari memaparkan lima strategi utama untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di Surabaya:
Pengalokasian anggaran yang memadai bagi program-program yang membahagiakan lansia.
Menjamin tidak adanya lansia terlantar di seluruh penjuru kota.
Mendorong pengurus RT/RW untuk aktif mendukung komunitas lansia di wilayahnya.
Memperkuat akses layanan kesehatan bagi lansia di seluruh fasilitas kesehatan.
Membangun ekosistem lingkungan hidup yang berkelanjutan, guna mendorong tercapainya angka harapan hidup 85 tahun pada 2045.
Selain senam bersama, kegiatan ini juga menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan seperti cek gula darah, kolesterol, asam urat, dan konsultasi medis gratis bagi para peserta lansia.
Bang Jo menutup sambutannya dengan ajakan penuh semangat kepada para lansia agar tetap optimistis dan produktif. “Jangan takut menjadi tua. Dengan harapan hidup yang terus meningkat, usia 60 tahun bukan akhir, melainkan awal untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi Surabaya,” pungkasnya.
(lensaparlemen.id, 5 Mei 2025)