Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
DPRD Kota Surabaya

Aning Rahmawati Soroti Banjir Semolowaru Elok, Anggaran Rp55 M Terancam Tertunda

Keluhan warga Semolowaru Elok terkait banjir yang kembali terjadi meski hujan tidak terlalu deras mendapat perhatian serius dari DPRD Surabaya. Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati, menyoroti lambatnya realisasi solusi permanen yang sudah dirancang, salah satunya pembangunan rumah pompa dan saluran air di kawasan Gereja Betani.

Menurut Aning, proyek senilai Rp55 miliar tersebut seharusnya sudah mulai dikerjakan pada April atau Mei 2025. Namun, karena keterbatasan anggaran, pelaksanaannya kembali tertunda.

“Bahkan rencananya di Mei/April itu sudah dibangun, namun karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, di PU sendiri sudah terealisasi Rp465 miliar pada tahun ini, masih pada awal menuju pertengahan tahun 2025 itu sudah terealisasi,” ungkap Aning, Kamis (15/5/2025).

Ia menyebut, Pemkot Surabaya harus segera mencari inovasi dan terobosan untuk mengatasi persoalan banjir, terutama saat kondisi keuangan daerah sedang tidak stabil.

“Pemerintah kota dalam kondisi keuangan yang sedang tidak baik-baik saja harus betul-betul memikirkan inovasi dan kreasi untuk mengatasi banjir di Kota Surabaya,” tegas politisi PKS itu.

Aning mengungkapkan bahwa kawasan Semolowaru bersama empat kelurahan lainnya sebenarnya sudah masuk dalam skema pembangunan infrastruktur pengendali banjir. Namun, jika anggaran Rp55 miliar kembali tertunda, warga akan terus menghadapi ancaman banjir saat hujan datang.

“Sehingga besar kemungkinan anggaran Rp55 miliar untuk menyelesaikan banjir di Semolowaru Elok dan tiga kelurahan lainnya akan tertunda lagi,” katanya.

Sebagai langkah sementara, Aning mendorong Pemkot Surabaya untuk segera melakukan tindakan cepat yang bisa langsung dirasakan masyarakat. Di antaranya perbaikan drainase, normalisasi saluran air, hingga penempatan pompa portabel di titik-titik rawan genangan.

“Nah ini tentunya pemerintah kota harus memberikan solusi jangka pendek sehingga banjir tidak lagi meresahkan warga,” tutupnya.

Sebelumnya, warga Semolowaru Elok, Marko Savana, mengeluhkan genangan air yang muncul bahkan saat hujan hanya mengguyur sebagian kawasan Surabaya Timur. Ia menilai buruknya sistem drainase dan posisi jalan yang sejajar dengan rumah sebagai penyebab utama banjir.

Warga berharap agar penanganan tidak hanya mengandalkan proyek jangka panjang, melainkan juga aksi nyata di lapangan yang bisa segera mengurangi dampak banjir.

(beritajatim.com, 15 Mei 2025)

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Surabaya
Jl. Yos Sudarso 18-22 Surabaya
Lantai 7. Ruang 701.
Telepon. (031) 5463551 psw. 117
crossmenuchevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram